Tarif Integrasi Buat Naik MRT Jakarta Semakin Terjangkau

Tarif Integrasi Buat Naik MRT Jakarta Semakin Terjangkau

Tarif Integrasi Buat Naik MRT Jakarta Semakin Terjangkau
Tarif Integrasi Buat Naik MRT Jakarta Semakin Terjangkau

LatestNews – Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Provinsi Jakarta Syafrin Liputo menjelaskan moda transportasi MRT Jakarta sudah memenuhi enam standar dimensi integrasi.

Dia merinci, enam integrasi tersebut meliputi infrastruktur atau prasaran dan prasarana, integrasi pelayanan integrasi rute, integrasi tarif, integrasi sistem pembayaran, lantas integrasi information dan info

“Jadi ke-6 ini dapat dilakukan dan secara bertahap dan telah mulai diimplementasikan. terutama untuk yang terakhir integrasi tarif, integrasi proses pembayaran, dan knowledge informasi kami kenal saat ini ada tarif integrasi,” kata Syafrin saat mulai pembicara didalam MRT Fellowship Program 2025 di Jakarta, Kamis (9/10/2025).

Dia menuturkan bersama tarif integrasi, naik transportasi publik di Jakarta dapat lebih murah tak kecuali MRT. cukup bersama dengan Rp 10.000, pelanggan sudah bakal menumpangi tiga moda sekaligus.

“Jadi dengan Rp 10.000 rupiah dapat manfaatkan 3 moda di angkutan umum Jakarta. umpama Transjakarta, MRT, dan LRT yang keseluruhannya itu dapat berada di didalam proses tadi dengan batas waktunya maksimum 3 jam,” ujar Syafrin.

Beri semisal bersama Tarif Integrasi

Dia mencontohkan, jika datang seorang pelanggan pingin pergi ke Kelapa Gading dengan transportasi umum dari Lebak Bulus, maka dia dapat memulai dari Stasiun MRT Lebak Bulus sampai Dukuh Atas, lantas lanjut ke Rawamangun memanfaatkan TransJakarta dan beralih bersama LRT sampai turun di Kelapa Gading.

“Bayarnya kami hitung lebih kurang Rp 8.000 (dengan tarif integrasi, tetapi mestinya seandainya kami kalkulasi secara parsial tarifnya, itu di atas Rp 23.000 lebih-lebih gara-gara MRT dapat kurang lebih Rp 12.000, semakin Transjakarta 3.500, jadi LRT 5.000. jadi tarif integrasi di situ (keuntungannya),” ungkap Syafrin.

Pilihan irit untuk Masyarakat

Syafrin yakin tarif integrasi bisa merasa pilihan alternatif yang lebih irit bagi masyarakat.

Harapannya, mindset publik dapat bergeser tidak ulang car oriented development namun mulai transit oriented development (TOD).

“Makanya dikala ini kami coba menentukan sejumlah kawasan yang bisa dikembangkan terasa wilayah TOD kepada para operator operator angkutan lazim massal. perumpamaan MRT yang melakukan pengembangan di Lebak bulus, kemudian di Fatmawati, di Blok M Asean, dukuh atas Istora Senayan. lantas nantinya hadir bundaran HI, Kota Tua, dan Glodok yang nanti akan mengembangkan kawasan TOD,” dia menandasi.

Leave a Reply

LatestNews