KSP Minta Pengawasan dan SOP Armada SPPG Ditingkatkan

LatestNews – Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Muhammad Qodari menyatakan keprihatinan yang mendalam mengenai insiden yang melibatkan kendaraan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang menabrak siswa dan guru di SDN Kalibaru 01 Pagi, Cilincing, Jakarta Utara.
Dia menegaskan bahwa pemerintah memberikan perhatian yang serius terhadap peristiwa ini dan menjamin bahwa semua langkah penanganan dilakukan dengan baik.
“Tentu saja kita merasa prihatin. Ini adalah kejadian yang tidak diharapkan, dan ini juga kejadian yang pertama kali terjadi,” ungkap Qodari dalam pernyataan persnya, Sabtu (13/12/2025).
Dia memastikan akan dilakukan evaluasi terhadap pengelolaan operasional program Makan Bergizi Gratis (MBG). Qodari juga menekankan pentingnya adanya standar operasional prosedur (SOP) yang komprehensif dalam manajemen armada dan sopir SPPG.
“Nanti akan ada evaluasi. MBG dan SPPG tidak hanya membahas mengenai mutu makanan dan gizi, namun juga pengelolaan secara keseluruhan. Harus ada SOP yang sangat ketat untuk pengemudi dan kendaraan,” jelasnya.
Menurutnya, bahaya tidak hanya muncul selama perjalanan, tetapi juga saat kendaraan berada dalam lingkungan sekolah yang ramai dengan anak-anak. Qodari menegaskan bahwa negara ada untuk memastikan keselamatan dan memperbaiki keseluruhan sistem pengelolaan.
“Baik dalam SPPG-nya sendiri, karena insiden bisa saja terjadi saat perjalanan atau di sekolah yang banyak anak. Jadi ini adalah salah satu aspek yang perlu diperbaiki ke depannya,” tutup Qodari.
Mobil Tidak Terkendali
Sebelumnya, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Jakarta Utara bertindak cepat menangani insiden tragis yang menimpa sejumlah siswa di SD Negeri Kalibaru 01, Cilincing, Jakarta Utara, pada Kamis (11/12/2025) sekitar pukul 06.38 WIB.
Sebuah kendaraan milik Mitra SPPG kehilangan kendali dan menabrak beberapa siswa serta guru yang sedang bersiap mengikuti kegiatan literasi membaca di area sekolah. Kendaraan yang bertugas mengantarkan paket makanan ke sekolah tersebut tiba-tiba melaju tanpa kontrol menabrak pagar, siswa, dan guru.
Kepala SPPG Jakarta Utara, Sahrul Gunawan Siregar, menjelaskan bahwa pengemudi mobil bukanlah sopir tetap. SPPG langsung menanggapi insiden ini dengan tindakan yang diperlukan.
“Sopir kendaraan ini bukan sopir tetap, melainkan sopir pengganti, SPPG tersebut berada di bawah Yayasan Darul Esti,” jelas Sahrul dalam laporannya.
Sebanyak 22 orang menjadi korban dari insiden ini, termasuk salah satu guru di sekolah tersebut. Para korban segera menerima perawatan di rumah sakit daerah terdekat.
