Polisi Bongkar Sindikat Pemerasan

LatestNews – Tim Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya membongkar sindikat pemerasan bermodus mengaku wartawan. Enam orang pelaku ditangkap setelah memeras seorang pria dengan modus mengancam akan mem-viral-kan keberadaannya di hotel dengan seorang perempuan.
Penangkapan dikerjakan setelah korban inisial SA (42) melaporkan perihal tersebut ke polisi terhadap 3 Februari 2025.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi menjelaskan, masalah pemerasan ini bermula kala korban bersua dengan seorang perempuan inisial D di Hotel C ONE, Cempaka Putih, Jakarta Pusat terhadap Kamis, 30 Januari 2025.
“Pada kala nampak parkir tersedia dua kendaraan yang nampak lebih-lebih dahulu, dan terhadap kala itu korban mulai curiga, namun korban cuma menyaksikan saja,” ujar dia kepada wartawan, Rabu (12/2/2025).
Ade Ary mengatakan, korban lantas mengantarkan wanita berinisial D ke sebuah restoran cepat saji di lebih kurang hotel. Ketika itu, korban menyaksikan kendaraan yang lebih-lebih dahulu nampak turut berhenti, namun korban selamanya tidak mulai curiga, dan melanjutkan perjalanan pulang ke rumah orang tuanya di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan.
Saat korban baru saja memarkir kendaraannya, seorang wanita berjaket hitam tiba-tiba menghampiri dan memintanya turut nampak sebentar. Tak lama, beberapa pria lainnya muncul.
“Pada kala itu wanita tersebut berkata kepada korban ‘Bisa turut kita nampak sebentar’ dan korban jawab ‘ada apa nih?’. Dan setelah korban jawab tersebut, tiba tiba berkunjung beberapa orang ke tempat parkiran korban,” ucap Kabid Humas Polda Metro Jaya.
Ancam Sebar Foto di Hotel
Ade Ary mengatakan, para pelaku mengancam akan menyebarkan foto kendaraan korban di hotel jika tidak menambahkan sejumlah uang.
“Korban dengan lebih kurang 7 orang laki-laki menuju warung yang letaknya tidak jauh berasal dari rumah orang tua korban. Sesampainya di warung tersebut laki-laki tersebut melihatkan foto yang berada di handphone yang di mana di didalam foto tersebut tersedia Nopol kendaraan korban yang berada di didalam garasi hotel,” ujar dia.
Dengan mengaku sebagai wartawan, para pelaku mengancam akan menginformasikan korban yang kala itu sedang dengan wanita di hotel. Mereka lalu minta uang Rp30 juta sebagai uang tutup mulut.
“Laki-laki berkata ‘ini kita berasal dari fasilitas sudi diramaikan di rumah saat ini atau tersedia kebijaksanaan’ dan korban jawab ‘kebijaksanaan apa?’ dan terhadap kala itu korban menyaksikan tersedia seseorang laki-laki menghampiri ke tujuh laki-laki tersebut dan berbisik ke keliru satu laki laki tersebut,” ujar Ade Ary.
“Para pelaku meminta uang dengan mengatakan ‘kami 30 fasilitas hari ini kebanyakan per-media Rp30.000.000,” sambung Ade Ary.
Minta Uang Rp30 Juta
Ade Ary mengatakan, korban yang panik mencoba bernegosiasi, namun ditolak. Para pelaku selamanya meminta Rp30 juta jikalau tidak dituruti akan langsung memviralkan.
“Korban jawab ulang ‘korban tidak ada, namun jika sudi Rp30.000.000′, dan terhadap kala itu ketujuh orang tersebut serentak berkata “ooo ini tidak bisa, ini serupa aja ngeledek kita’ dan keliru satu laki-laki tersebut seterusnya menelepon seseorang dengan berkata ‘masih di depan rumah kan’ ‘ramai-ramaian saja’,” ujar Ade Ary.
Akhirnya, korban terpaksa mentransfer Rp10 juta ke rekening atas nama MZ, dengan janji sisa Rp20 juta akan dibayarkan didalam tiga minggu.
“Pada kala itu korban perlihatkan saldo terhadap tabungan korban sebesar Rp10.300.000,- dan terhadap kala itu keliru satu berasal dari ketujuh laki-laki tersebut berkata ‘oooo tidak bisa’ dan korban jawab ‘adanya segitu’. Setelah itu mereka berdiskusi seterusnya keliru satu laki-laki tersebut berkata kepada korban ‘ya telah Rp10.000.000, nya saat ini dan sisanya Rp20.000.000 nya 3 minggu lagi’ dan korban jawab ‘yaudah mana nomor rekeningnya’. Dan berasal dari keliru satu laki-laki menambahkan nomor rekening kepada korban,” ujar dia.
Pelaku Ditangkap di Bekasi
Berbekal rekaman CCTV dan hasil penyelidikan awal polisi, para pelaku berhasil diringkus di enam wilayah berbeda di tempat Bekasi. Operasi penangkapan berjalan terhadap 7 Februari 2025 dan 8 Februari 2025.
“Berdasarkan hasil penelusuran CCTV beserta analisa kepolisian tim berhasil mengidentifikasi identitas pelaku, satu pelaku MS berhasil diamankan. Kemudian tim melaksanakan pengembangan dan berhasil mengamankan 5 pelaku lainnya di 5 wilayah yang berbeda,” ujar dia.
Dia mengatakan, pelaku punya peran berbeda-beda. Adapun, JP (43) dan MS (41) bertugas mengintai korban. MS terhitung sedia kan kendaraan.
Kemudian, FFH (63) bertugas membuntuti korban dan mempersiapkan kendaraan, lalu DP (57) bertugas sebagai tim negosiator dan mempersiapkan mobil dengan dengan HPS (52). Sedangkan, MN (52), sedia kan rekening untuk menampung uang hasil pemerasan.
Kini, keenam pelaku telah ditahan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Mereka dijerat Pasal 368 KUHP mengenai pemerasan.