Ahmad Sahroni Mita Usut Perundung Mahasiswa

Ahmad Sahroni

Ahmad Sahroni Mita Usut Perundung Mahasiswa

Ahmad Sahroni
Ahmad Sahroni Mita Usut Perundung Mahasiswa

latestnews – Kematian tragis yang menimpa seorang mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi di Universitas Diponegoro (Undip), dr Aulia Risma Lestari, telah mengejutkan banyak pihak. Dokter muda ini dikira mengakhiri hidupnya sendiri sebab tidak kuat menahan perundungan yang dialaminya selama menjalani era PPDS di RS Kariadi, Semarang.

Terkait perihal itu, Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni pun segera menghendaki sehingga pihak kepolisian segera laksanakan pendalaman. Terlebih politikus NasDem selanjutnya menilai, kalau ditemukan ada jejak tindak kekerasan, pelaku mampu dijerat Pasal 354 KUHP soal penganiayaan.

“Saya minta pihak kepolisian segera usut ada dugaan bullying atau bahkan kekerasan yang telah dialami korban. Jangan kira sebab dikerjakan di institusi pendidikan, para seniot ini mampu berbuat seenaknya dan terlepas dari tanggung jawab hukum. Karena yang layaknya ini merupakan kejahatan, dan telah diatur di dalam hukum kita. Jadi kalau benar berlangsung senioritas, bullying, atau bahkan tindak kekerasan, siap-siap pelaku dijerat hukuman setimpal,” ujar Sahroni dalam keterangannya, Jumat (16/8/2024).

Dia pun ikut menyoroti berkaitan budaya senioritas dan perundungan yang masih menjamur di Indonesia. Menurutnya, tindakan selanjutnya merupakan aksi kejahatan yang tidak mampu ditolerir.

“Budaya senioritas dan bullying yang kerap melibatkan kekerasan fisik maupun verbal ini sangatlah jelek buat generasi mendatang. Dan parahnya lagi, yang layaknya ini masih berlangsung di lingkungan pendidikan tinggi, bahkan di jurusan kedokteran. Ini terlalu jadi PR buat kami semua untuk mampu memutus rantai budaya jelek tersebut,” ungkap dia.

Oleh karenanya, Sahroni menghendaki sehingga para pihak berkaitan konsisten mengedepankan pencegahan sekaligus tindakan penanganan yang tegas.

“Jadi pokoknya dua perihal yang mesti diutamakan, yakni sosialisasi keputusan hukum berkaitan pidana yang menanti, dan tindakan tegas dalam tiap tiap kasus yang terjadi,” tutup Sahroni.

Menkes Budi Serukan Stop Perundungan di Dunia Kedokteran

Kematian tragis yang menimpa seorang mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi di Universitas Diponegoro (Undip), dr Aulia Risma Lestari, telah mengejutkan banyak pihak. Dokter muda ini dikira mengakhiri hidupnya sendiri sebab tidak kuat menahan perundungan atau bullying yang dialaminya selama menjalani era PPDS di RS Kariadi, Semarang.

Kasus ini pun mengakibatkan reaksi keras dari beraneka kalangan, juga Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Menkes RI), Budi Gunadi Sadikin. Dalam pernyataannya, Menkes Budi memastikan bahwa praktik perundungan di dunia pendidikan, khususnya di lingkungan kedokteran, mesti segera dihentikan.

Menurutnya, perundungan ini telah jadi kasus lama yang masih belum terselesaikan, walaupun Indonesia telah merdeka selama 79 tahun.

“Praktik bullying ini di Indonesia telah terlalu lama berlangsung dan ini mesti diselesaikan, mesti dipotong jalurnya. Masa Indonesia telah 79 th. merdeka masih tersedia praktik-praktik layaknya ini,” kata Budi di Istana Wakil Presiden, Jakarta, terhadap Kamis, 15 Agustus 2024.

Lakukan Skrining

Budi juga mengungkap bahwa Kemenkes RI dulu laksanakan skrining kesegaran mental terhadap peserta PPDS, dan hasilnya menunjukkan banyak di pada mereka yang mengalami tekanan sampai berpikir untuk mengakhiri hidup. Fakta ini, menurut Budi, menunjukkan bahwa kasus perundungan di lingkungan pendidikan kedokteran telah jadi fenomena yang serius.

“Jadi, ini telah fenomena yang besar dan di sini saya mengajak semua sektor sehingga yuk kami hentikan, kami putus normalitas ini. Karena ini adalah normalitas buruk, berdampak jelek di profesi yang terlalu mulia, kedokteran. Bayangkan kalau dokter-dokter ini sejak muda telah dididik layaknya itu,” jadi Budi.

LatestNews