Aksi Solidaritas, Sido Muncul Berikan Bantuan
LatestNews – Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki yang terdapat di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, meninggalkan duka yang benar-benar mendalam. Letusan Gunung Lewotobi terhadap Minggu (3/11/2024) sudah memakan korban jiwa. Setidaknya ada 10 warga meninggal dunia, 63 orang lainnya mengalami luka ringan, sedang dan berat, dan juga ratusan rumah terhitung 4 sekolah dan 1 biara susteran rusak parah.
Ribuan warga berasal dari sejumlah desa dan kecamatan yang ada di kaki gunung Lewotobi Laki-Laki kudu mengungsi dan meninggalkan rumah demi keselamatan. Jumlah pengungsi diperkirakan bakal meningkat bersamaan bersama dengan Status Gunung Lewotobi Laki-Laki jadi Level IV atau Awas.
Mengetahui kabar bencana erupsi gunung berdampak terhadap ribuan masyarakat di Flores Timur, Sido Muncul bergerak cepat mengirim pertolongan senilai Rp350 juta untuk mendukung penanganan korban terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki. Sido Muncul menggandeng Caritas Keuskupan Larantuka untuk menyalurkan pertolongan kepada para pengungsi dan warga terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki terhadap Kamis (7/11/2024).
Untuk tahu kondisi terkini, Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat melakukan panggilan video bersama dengan perwakilan Caritas Keuskupan Larantuka, Romo Pey Hurint.
Dalam peluang itu, Romo Pey menceritakan erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki sudah memporak-poranda sebagian tempat di Kabupaten Flores Timur, terhitung Lembah Hoking, Desa Duli Pali, Desa Kelantan Lo, dan Desa Hoking Jaya.
“Dampak berasal dari letusan ini benar-benar besar, bersama dengan banyak rumah warga yang terbakar dan hancur akibat semburan lava dan material vulkanik,” tuturnya.
Setidaknya sepuluh orang sudah kehilangan nyawa, selagi banyak warga lainnya terluka akibat serpihan batuan panas yang jatuh selagi erupsi terjadi terhadap hari Minggu (3/11/2024). Sejumlah bangunan penting seperti sekolah terhitung rusak parah. Ada empat sekolah mengalami kerusakan yakni dua sekolah dasar (SD), satu SMP punya Susteran, dan satu SMA Seminari San Domingo Hoking.
Romo Pey mengemukakan pemerintah tempat sudah mempersiapkan 3 titik wilayah pengungsian di Posko Desa Lewolaga, Posko Desa Bokang dan Posko Desa Konga. Selain itu, sebagian warga terhitung melakukan pengungsian mandiri.
“Sekitar 4.000an orang yang mengungsi dan jumlahnya bakal terus meningkat dikarenakan tetap terjadi semburan (vulkanik). Semua orang diminta untuk mengungsi dan sekolah-sekolah diliburkan,” kata Romo Pey Hurint.
Lebih lanjut Romo Pey mengatakan, masyarakat yang mengungsi membutuhkan pertolongan untuk meringankan beban dan penderitaan di sedang musibah bencana erupsi yang mengerikan ini.
“Masyarakat Flores Timur berharap supaya pertolongan senantiasa terus mengalir, dan perhatian dan juga pertolongan berasal dari pihak luar, baik pemerintah pusat maupun masyarakat luas, mampu mendukung pemulihan dan rekonstruksi wilayah yang terdampak,” harapnya.
Setelah mendengar penjelasan berasal dari Romo Pey Hurint perihal kondisi korban terdampak erupsi, Irwan Hidayat mengucapkan rasa prihatin dan ikut berbela sungkawa.
“Atas nama keluarga besar Sido Muncul, kita mengucapkan rasa prihatin belasungkawa kepada korban yang meninggal, para warga Flores Timur,” kata Irwan Hidayat.
Sebagai wujud rasa solidaritas, Irwan Hidayat menyebutkan Sido Muncul ikut berpartisipasi menyalurkan sumbangan di dalam wujud duit tunai yang nantikan digunakan untuk memenuhi keperluan warga terdampak.
“Kami berharap sumbangan ini mampu disalurkan kepada yang membutuhkan. Bantuan ini sebagai rasa solidaritas kita di pulau Jawa. Semoga pertolongan yang terkumpul mampu membuat warga yang terdampak mampu menata masa depan yang lebih baik. Saya ikut mendoakan yang terbaik untuk mereka,” kata Irwan.
Atas pertolongan tersebut, Romo Pey Hurint mengucapkan terima kasih kepada Bapak Irwan Hidayat dan Sido Muncul.
“Terima kasih Pak Irwan untuk kepedulian, cinta, perhatian kepada warga, masyarakat, dan ummat di Kabupaten Flores Timur Keuskupan Larantuka. Semoga Tuhan memberkati Pak Irwan beserta keluarga dan saudara yang peduli bersama dengan kita di sini,” ucap Romo Pey.
Hingga hari Kamis (7/11/2024) tetap terjadi kegiatan erupsi bersama dengan letusan menggapai 2.000 mtr. di atas puncak gunung. Masyarakat dan wisatawan yang berada di kira-kira Gunung Lewotobi Laki-Laki dilarang beraktivitas apa pun di dalam radius 7 km berasal dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.