DPR Akan Umumkan Capim dan Cadewas KPK
LatestNews – Komisi III DPR bakal menginformasikan calon pimpinan atau capim KPK dan calon dewan pengawas atau cadewas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) siang ini, Kamis, (21/11/2024).
Hingga hari ini para capim dan cadewas lembaga antirasuah merintis fit an propertest atau uji kelayakan dan kepatutan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta.
“Ya. Jam 11.00-an WIB (menetapkan capim dan cadewas KPK),” kata Anggota Komisi III Hinca Panjaitan.
Diketahui, tiap-tiap berasal dari 10 capim dan cadewas KPK berikut merintis fit and propertest atau uji kelayakan dan kepatutan di Komisi III, DPR RI, Jakarta, sejak sebagian hari lalu.
Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni mengaku secara khusus udah memetakan sejumlah capim dan cadewas yang dinilai mumpuni. Namun, ketentuan perihal penetapan calon terpilih selalu dibicarakan lewat forum antarfraksi.
“Ada sebagian yang bagus, nanti kami memandang berasal dari semua yang tersedia, baru lah nanti kami menentukan yang mana yang paling baik untuk memiliki integritas yang kuat,” jelasnya.
Hati-Hati Kecolongan Lagi
Peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW), Diky Anandya mengingatkan agar DPR jangan hingga kecolongan ulang dalam menentukan capim dan cadewas KPK. Berkaca pada keadaan KPK 5 tahun terakhir, kasus utama yang mencegah efektivitas lembaga antirasuah itu dalam mobilisasi fungsinya justru berakar pada pimpinan yang bermasalah.
“Kita wajib memandang pernah ya soal KPK secara institusional 5 tahun terakhir, yang mana kami sadar bahwa sumber kasus utama yang dialami oleh KPK itu berasal berasal dari pimpinan KPK yang memiliki masalah gitu ya, yang dipilih pada tahun 2019 lalu,” ucap Diky kepada Liputan6.com.
“Sekalipun pada tahun 2019 lantas udah diserukan oleh penduduk sipil bahwa ada kandidat yang memiliki masalah tapi selalu saja itu dipilih oleh pemerintah lewat panitia seleksi, lantas dipilih oleh DPR,” sambung Diky.
Berkaca pada keadaan KPK 5 tahun paling akhir ini, ia memastikan segi utama yang wajib dimiliki oleh para capim dan cadewas KPK adlah etika.
“Kriteria yang ideal yang diperlukan oleh KPK untuk periode 2024-2029 adalah figur yang memiliki etika,” kata Diky.
Selain memiliki etika, para calon terhitung wajib memiliki kompetensi tinggi dan rekam jejak yang baik. Hal ini, perlu untuk memastikan KPK selalu menjadi lembaga yang kredibel dan mampu mobilisasi misi memberantas korupsi secara efektif.
“Lalu lantas yang memiliki kompetensi dan terhitung memiliki rekam jejak yang baik,” ucap Diky.
Melihat berasal dari 10 nama capim dan 10 cadewas yang tengah merintis fit and proper test di DPR, terkandung sebagian nama yang memiliki masalah baik secara etika, kompetensi maupun rekam jejak.
“Sayangnya memang terkecuali kami memandang berasal dari 10 nama yang saat ini tengah merintis fit and proper test di DPR yang sebelumnya udah diserahkan oleh Presiden Joko Widodo lewat proses seleksi yang dilakukan oleh panitia seleksi, itu tetap ditemukan sejumlah nama yang bermasalah, baik secara etika, kompetensi maupun rekam jejak,” kata Diky.
Untuk itu, ICW mewanti-wanti Komisi III DPR RI untuk pertimbangkan kompetensi dan terhitung rekam jejak para calon agar tidak terulang ulang pemilihan komisioner yang bermasalah.
“Kalau kami memandang kecenderungan sebagian pemilihan, khususnya sejak tahun 2019, dimana DPR justru menentukan calon yang kontroversial yang banyak ditolak oleh publik,” ujar Diky.
Diky menghendaki DPR agar jangan hingga tidak benar menentukan pimpinan KPK. “Sebagaimana kami sadar bahwa pada saat tanggal 20 Oktober lalu, sementara sehabis Presiden Prabowo dilantik, beliau mengemukakan sebagian kali kata-kata korupsi dan terhitung anti-korupsi,” sadar Diky.
Agar mampu mewujudkan negara antikorupsi maka wajib menentukan pimpinan yang memiliki kompetensi dalam pemberantasan korupsi. “Salah satunya adalah menentukan pimpinan KPK yang berintegritas, yang tidak memiliki rekam jejak yang tidak baik dan terhitung memiliki kompetensi yang baik dalam pemberantasan korupsi,” tutup Diky.
ICW menunjukkan siapa saja yang terpilih sebagai pimpinan KPK untuk periode mendatang bakal hadapi tantangan besar dalam mengembalikan marwah lembaga tersebut.
“ICW sadar bahwa siapa saja yang nanti bakal terpilih, bukan pekerjaan yang gampang untuk mengembalikan marwah KPK layaknya sedia kala,” sadar Diky.
Agar mampu mengembalikan KPK layaknya pernah menurut Diky wajib menyeimbangkan startegi pada pencegahan dan penindakan.
Peneliti Pusat Kajian Anti Korupsi (Pukat) UGM Zainur Rohman terhitung mengingatkan DPR agar waspada dalam menentukan calon pimpinan KPK. Menurutnya, integritas, independensi, dan profesionalitas wajib menjadi beberapa syarat utama dalam seleksi capim dan calon dewas KPK.
“Jika DPR tidak benar memilih, lima tahun ke depan KPK bakal semakin hancur dan bangsa ini bakal semakin terjerumus ke dalam jurang korupsi,” kata Zainur kepada Liputan6.com di Jakarta.
Zainur mengutamakan pentingnya independensi KPK karena lembaga antirasuah itu diharapkan tidak mampu disetir oleh kekuasaan tertentu. Ia terhitung menghendaki Presiden Prabowo Subianto mampu mengfungsikan efek politiknya di DPR untuk memastikan terpilihnya calon pimpinan KPK yang tepat.
“Saya menghendaki Presiden Prabowo berikan perhatian pada fit and proper test ini, jangan menentukan calon yang bermasalah,” ujarnya.
Zainur memperingatkan bahwa publik bakal menilai kepemimpinan Prabowo lewat kinerja KPK lima tahun mendatang. Ia menghendaki Prabowo mampu mengembalikan independensi KPK dan menentukan calon pimpinan yang berintegritas, independen, dan profesional.
“Tahun 2029 kami bakal memandang apakah ada perbaikan dalam pemberantasan korupsi. Ini adalah peluang untuk menunjukkan komitmen nyata dalam memberantas korupsi,” pungkasnya.
Peserta Fit and Proper Test
Calon Pimpinan KPK:
1. Agus Joko Pramono
2. Ahmad Alamsyah Saragih
3. Djoko Poerwanto
4. Fitnah Rohcahyanto
5. Ibnu Basuki Widodo
6. Ida Budhiati
7. Johanis Tanak
8. Michael Rolandi Cesnanta Brata
9. Poengky Indarti
10. Setyo Budiyanto.
Calon Dewan Pengawas KPK:
1. Benny Jozua Mamoto
2. Chisca Mirawati
3. Elly Fariani
4. Gusrizal
5. Hamdi Hassyarbaini
6. Heru Kreshna Reza
7. Iskandar MZ
8. Mirwazi
9. Sumpeno
10. Wisnu Baroto