KPK Lelang Barang Sitaan 17 September 2025

LatestNews – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melelang barang hasil sitaan dari masalah yang ditanganinya. perencanaan sistem pelelangan itu dikerjakan antara 17 September 2025.
Direktur Pelacakan Aset, pengelolaan Barang Bukti, dan Eksekusi KPK, Mungki Hadipratio menjelaskan di dalam pelelangan itu ada barang bersama dengan harga paling mahal sampai paling murah.
“Ini barang yang paling mahal adalah bentuknya tanah beserta bangunan, ini bentuknya pabrik. Pabrik lokasinya datang di jalan Raya Parung, KM 26. Desa Pondok Udik, Kecamatan Kemang. Bukan Kemang, Jakarta ya,” kata Mungki kepada wartawan di Jakarta, Selasa (9/9/2025).
“Ini Kemang Kabupaten Bogor. jadi nilainya Rp 60.682.612.000. duwit jaminannya Rp 30.000.000.000. Ini dari perkaranya Satria Wibowo. Satria Wibowo ini perkara APD Covid-19,” sambungnya.
Kemudian, untuk barang yang paling tidak mahal yaitu pakaian kemeja lengan panjang bersama dengan bahan kain sutera. Harga baju itu yaitu Rp 5.700 bersama duwit jaminan Rp 2.500.
Barang tersebut berasal berasal dari perkara hukum atas nama Liberatel Arip, tidak benar satu pedagang yang terlibat di dalam sengketa bersama PT Perhutani di Jawa Tengah.
“Ini (baju kemeja batik) sorry back dulu Ini adalah yang kemarin tidak laku kan, wanprestasi. kemarin telah hadir yang nawar sampai bersama dengan Rp5.000,” jelasnya.
Akibat wanprestasi itu, lelang pun dibatalkan dan duwit jaminan disetor ke kas negara. KPK menentukan bahwa lelang atas barang ini akan lagi diakses pada 17 September mendatang.
Aset kasus DJK Kemenhub sampai Eks Bupati Lamsel
Pekan depan, sederet barang tidak bergerak dapat dilelang, dan jumlahnya tidak main-main.
Mungki mengungkap bahwa beberapa besar aset selanjutnya berasal berasal dari perkara Jopi Oktadisa, seorang ASN di Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJK) Kementerian Perhubungan.
“Barang tidak bergerak ini jumlahnya paling banyak. berasal dari Jopi Oktadisa sendiri ada 9 aset, terdiri berasal dari 4 bidang tanah dan bangunan di Jakarta, 4 di Purwokerto, dan 1 di Bogor,” ujar Mungki.
Tak hanyalah Jopi, nama mantan Bupati Buru Selatan, Tagop Sudarsono Soulisa, termasuk kembali mencuat. Dia terseret didalam kasus Tindak Pidana Pencucian duwit (TPPU), dan kini aset-aset mewahnya ikut dilelang.
“Dari perkara Tagop, datang 5 unit apartemen. Dua di antaranya di Menara Jakarta, satu di Green Central City. Sisanya dilelang di KPKNL Jakarta dan dua unit kembali di KPKNL Bogor,” jelasnya.
Berikutnya aset mewah, baik bergerak maupun tidak bergerak, siap dilepaskan ke publik. tidak benar satu yang paling drastis adalah punya Zainudin Hasan, mantan Bupati Lampung Selatan.
Zainudin tercatat resmikan tiga unit rumah mewah, termasuk satu tempat tinggal di kawasan elite Jakarta Selatan dan dua properti lainnya di Bogor, Jawa Barat.
Sementara untuk barang bergerak terbanyak berasal berasal dari masalah Rahmad Fajar, eks Kasatker proyek berjalan di Kalimantan Selatan dan Timur. total ada 19 lot berisi emas, perhiasan, dan kendaraan.
Tak kalah mencuri perhatian, Fitria Nengsih, Kepala BPKAD Kabupaten Meranti, juga ikut ‘menyumbang’ lima lot barang berwujud emas dan perhiasan yang bakal dilelang.
Pelelangan ditunaikan Serentak
Pelelangan ini bakal diselenggarakan secara serentak di 11 KPKNL di semua Indonesia. total nilai aset yang akan dilepaskan ke publik capai lebih dari Rp 166 miliar, berasal dari 27 perkara yang udah berkekuatan hukum tetap.
KPKNL Jakarta terasa penyumbang terbanyak bersama 46 lot senilai Rp47,6 miliar. sesaat itu, nilai aset tertinggi justru ada dari KPKNL Bogor, yakni Rp75,2 miliar, berkat satu aset besar bersifat pabrik senilai Rp60 miliar.
Berikut rincian beberapa aset yang akan dilelang:
– KPKNL Bandung: 1 lot – Rp 2,8 miliar
– KPKNL Bekasi: 1 lot – Rp 768 juta
– KPKNL Cirebon: 3 lot – Rp 7,5 miliar
– KPKNL Denpasar: 1 lot – Rp 18 miliar
– KPKNL Lahat: 1 lot – Rp 1,1 miliar
– KPKNL Pekanbaru: 4 lot – Rp 4,3 miliar
– KPKNL Purwokerto: 4 lot – Rp 3,1 miliar
– KPKNL Samarinda: 10 lot – Rp 1,8 miliar
– KPKNL Tangerang 1: 2 lot – Rp 3,9 miliar
Daftar Perkara
Beberapa persoalan besar yang menyumbang aset lelang selanjutnya antara lain:
– Tagop Sudarsono Soulisa, mantan Bupati Buru Selatan
– Sahat Tua Simanjuntak, eks Wakil Ketua DPRD Jawa Timur
– Angin Prayitno Aji, pejabat pajak di dalam kasus suap
– Agus Kartono, berasal dari proyek pengadaan di SMKN 7 Tangsel
– Catur Prabowo, terlibat masalah PT Amatakarya
– Deden Soehendi, terseret dalam persoalan di Rutan KPK
– Putu Sumarjaya, masalah pengadaan di DJKA
– Satria Wibowo, berhubungan pengadaan APD COVID-19
– Yul Manizar, pejabat pajak
– Eko Darmanko, masalah di Direktorat Bea Cukai
– Muhammad Sanusi, berhubungan masalah reklamasi
– Rahmat Fajar, pengadaan jalan nasional di Kalimantan Timur
– Fitria Nengsih, mantan Kepala BPKAD Meranti
– M. Nasir, PPK dalam kasus proyek di Bengkalis
– Librato Arip, tersandung masalah di Perhutani
– Yofi Oktarisa dan Ahmad Afandi, dari DJKA
– Abdul Gafur Mas’ud, eks Bupati Penajam Paser Utara
– Melia Buntaran dan Ahmad Yani, persoalan proyek di Bengkalis dan Muara Enim
– Gerwis One Yoman, mantan Gubernur Papua
– Febrian, Dirjen di salah satu kementerian
– Heri Tantan, mantan Bupati Subang
– RHP Memberamo Tengah
– Zaenudin Hasan Bupati Lampung Selatan
– Rudy Hartono perkara DP 0 persen.
Inovasi proses Pelelangan
Mungki Hadipratio mengungkapkan inovasi di dalam sistem lelang aset negara. rata-rata pelelangan mengfungsikan katalog fisik, kini berbasis QR Code.
“Mulai 17 September, lelang melalui KPKNL Jakarta 3 akan gunakan katalog berbasis QR Code, ambil alih katalog fisik yang sepanjang ini digunakan,” ujarnya.
“Katalog digital ini bisa diunduh kapan saja dan memuat informasi lengkap yang identik seperti katalog fisik. trik ini kami ambil untuk efisiensi dan kemudahan akses,” sambungnya.
Dia terhitung memastikan transparansi sistem lelang. seluruh proses dikerjakan secara terbuka dan online melalui lelang.go.id.
“KPKNL tidak menghambat siapa pun yang pingin ikut jadi siapa saja berpeluang menang. Ini bentuk keterbukaan dan akuntabilitas kami,” tutup Mungki.