Kunjungan Kenegaraaan Temui Prabowo

LatestNews – Presiden Prabowo Subianto terima kunjungan kenegaraan Presiden Peru, Dina Ercilia Boluarte Zegarra, di Istana Merdeka Jakarta antara hari ini, Senin (11/8/2025).
Diketahui, ini merupakan kunjungan balasan Presiden Peru Dina Boluarte berasal dari lawatan Prabowo antara November 2024 lantas lantas siapakah kenyataannya sosok Presiden Peru Dina Boluarte?
Dina Ercilia Boluarte Zegarra lahir pada 31 Mei 1962 di Chalhuanca, Apurímac, Peru, sebuah lokasi pedesaan yang mayoritas penduduknya berkata bahasa Quechua.
Sebagai anak bungsu dari 14 bersaudara, Dina Boluarte tumbuh didalam keluarga simple yang disaat itu sering disebut hidupnya tidak menentu.
Ia fasih berbahasa Quechua dan Spanyol, menjadikannya lambang pemersatu antara budaya tradisional dan modern di Peru.
Dihimpun Liputan6.com berasal dari berbagai sumber, Dina Boluarter menyelesaikan pendidikan hukumnya di universitas San Martín de Porres dan meraih gelar Sarjana Hukum. hal itu pun terasa batu loncatan bagi perjalanan panjangnya menuju karier publik.
Sebelum terjun ke politik, ia berkarier sepanjang 15 tahun mulai th. 2007 sampai 2022 di Pendaftaran Identifikasi dan status Sipil Nasional (RENIEC), lembaga yang bertanggungjawab di dalam pengelolaan administrasi sipil Peru.
Perjalanan Politik
Dina Boluarte memulai karier politiknya antara umur 50-an, sebuah trick yang tidak biasa di negara yang didominasi politisi muda.
Ia sempat gagal dalam sebagian pemilihan lokal, sedang pada th. 2021, ia terpilih sebagai Wakil Presiden Peru mendampingi Pedro Castillo.
Dinamika politik yang bergejolak mempunyai Dina Boluarte ke kursi kepresidenan pada Desember 2022, sehabis Castillo dimakzulkan oleh Kongres Peru.
Dina Boluarte menjadi presiden perempuan pertama Peru, sebuah tonggak sejarah bagi negara itu. Ia dikenal sebagai pemimpin yang pragmatis dan fokus antara stabilitas politik di sedang krisis yang melanda pemerintahannya.
Tantangan sebagai Presiden Perempuan
Sebagai pemimpin, Boluarte kerap dikira sebagai sosok kompromis yang berusaha menyeimbangkan kepentingan berbagai pihak.
Meskipun awalnya dekat dengan partai sayap kiri, ia sesudah itu mengambil trick lebih moderat untuk menjembatani perbedaan di Kongres dan penduduk Peru.
Tantangan besar hadir dari protes yang meletus sehabis penggulingan Castillo. Kekerasan yang berjalan selama demonstrasi memetik kritik pada pemerintahannya, yang dianggap lamban didalam meredam keadaan kendati begitu, Boluarte konsisten menyerukan dialog nasional untuk mencapai perdamaian.
Kontroversi dan Kritik
Meskipun sukses memimpin Peru dalam jaman transisi yang susah kepemimpinan Dina Boluarte tidak luput dari kritik.
Penanganan terhadap protes anti-pemerintah yang berujung pada kekerasan, termasuk Ayacucho Massacre, mengundang kritik tajam berasal dari beragam organisasi internasional.
Pada awal 2023, Jaksa Agung Peru apalagi membuka penyelidikan pada Dina atas dugaan pelanggaran hak asasi manusia, mencakup genosida dan pembunuhan berencana bersangkutan bersama pemakaian kemampuan militer pada demonstran.
Dina Boluarte di Kancah Internasional
Sebagai presiden, Boluarte menunjukkan komitmennya untuk memperkuat hubungan internasional. Pertemuan bersama Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto, merasa keliru satu agenda sangat penting didalam memperingati 50 th. interaksi diplomatik Peru-Indonesia.
Pertemuan berjalan pada 14 November 2024, Dina Boluarte terima kunjungan formal berasal dari Presiden Prabowo di Istana Palacio de Gobierno, Lima.
Dalam pertemuan selanjutnya Dina Boluarte menganugerahkan penghargaan tertinggi Peru yaitu ‘Grand Cross of the Order of the Sun of Peru’ atau ‘El Sol del Perú’ kepada Prabowo.
Ada pun penghargaan ini, dengan tingkatan tertinggi Grand Cross, rata-rata diberikan kepada Kepala Negara berasal dari negara-negara teman dekat atau tokoh-tokoh internasional yang secara universal diakui kontribusinya.
“Kehormatan besar yang telah anda berikan kepada saya dan negara saya bersama dengan menganugerahkan saya penghargaan bergengsi, Grand Collar de la Orden El Sol del Peru. Ini adalah kehormatan yang luar biasa. menerima kasih banyak, Ibu Presiden,” kata Prabowo dikutip dari siaran pers, Jumat 15 November 2024.
Penghargaan yang diberikan kepada Presiden Prabowo membuktikan upaya Dina dalam mempererat pertalian pada Peru dan Indonesia, dan juga komitmennya terhadap hubungan internasional.