Makna dan Pengaruh Pidato Prabowo di Sidang Umum PBB

Makna dan Pengaruh Pidato Prabowo di Sidang Umum PBB

Makna dan Pengaruh Pidato Prabowo di Sidang Umum PBB
Makna dan Pengaruh Pidato Prabowo di Sidang Umum PBB

LatestNews – Pidato Presiden Prabowo Subianto menggelegar dalam Sidang Majelis lazim ke-80 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Selasa (23/9/2025). Pidato itu apalagi disambut 10 kali tepuk tangan.

Salah satu moment tepuk tangan terdengar disaat Presiden Prabowo Subianto menekankan Indonesia siap mengirimkan 20.000 lebih pasukan penjaga perdamaian ke wilayah-wilayah konflik. merasa berasal dari Gaza, Ukraina, Sudan, hingga Libya.

Guru Besar kampus Negeri Makassar (UNM), Harris Arthur Hedar menilai, pidato Prabowo itu jadi lambang kepercayaan diri bangsa Indonesia dan diplomasi kebenaran.

Pasalnya, kata dia, momentum langka sekaligus penting didalam perjalanan diplomasi Indonesia berikut bukan cuman sekadar ritual tahunan seorang kepala negara, melainkan turut menampilkan model kepemimpinan yang tegas, yakin diri, dan berakar antara kebenaran ethical yang universal.

“Dia tidak tampil dengan kata-kata yang berliku, namun bersama dengan bahasa yang lugas menyuarakan kebenaran. Kata-katanya sederhana namun penuh bobot,” ujar Harris, dilansir antara Kamis (25/9/2025).

Menurutnya, perihal itu merupakan retorika khas yang buat pidato Presiden Prabowo tak cuman terdengar, sedang terhitung dirasakan.

Dia menyebutkan Prabowo memakai kutipan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia sebagai landasan ethical di dalam pidato. hal itu menegaskan bahwa kesetaraan manusia bukan sekadar jargon, melainkan prinsip yang perlu diperjuangkan.

Harris berpendapat, hal yang paling menonjol dalam momen tersebut yakni keberanian Prabowo menyuarakan keadilan bagi Palestina, sebuah isu klasik sedang senantiasa relevan.

Prabowo meyakinkan dunia tidak boleh diam atas penderitaan rakyat Palestina. namun menariknya, kata dia, Presiden juga menyebut pentingnya menjunjung keamanan Israel.

“Ini lah keseimbangan diplomatik yang jarang disentuh secara terbuka. Berpihak antara keadilan tanpa menutup pintu dialog,” tuturnya.

Posisi Indonesia di Mata Dunia

Dia berpendapat posisi berikut meyakinkan Indonesia sebagai jembatan moral yang masih tegak di atas prinsip namun tidak menutup diri dari realitas geopolitik.

Harris juga menyebut pidato Prabowo yang ditutup bersama salam lintas agama sebagai penutup yang sederhana sedangkan sarat makna.

Disebutkan bahwa didalam satu tarikan napas, Prabowo memproyeksikan wajah Indonesia sebagai bangsa multikultural, religius, dan toleran.

Dengan demikianlah sambung dia, dunia lihat bahwa Indonesia tidak sekedar berkata soal HAM dan keadilan, namun terhitung menjadi umpama nyata pluralisme yang hidup.

Wakil Rektor kampus Jayabaya berikut menyebutkan resonansi pidato Prabowo pun menjadi lebih luas karena mendapat sorotan fasilitas internasional.

Media Israel menyoroti penggunaan salam Shalom, sesaat publik international lihat keberanian Prabowo menyuarakan isu Palestina tanpa retorika kosong. bahkan sejumlah pemimpin dunia menilai model pidato Prabowo tegas sekaligus konstruktif.

“Pidato di PBB kali ini tidak hanya sekadar seremoni, melainkan statement of intent (pernyataan niat),” tutur Harris.

Ditambahkan bahwa dunia saksikan Indonesia, lewat Prabowo, berani tampil bersama dengan kepercayaan diri, mencampurkan moralitas universal, keperluan nasional, dan siasat diplomatik yang seimbang.

Oleh karenanya dirinya menuturkan momentum itu memperkuat posisi Indonesia sebagai negara bersama nada moral yang independen di sedang rivalitas geopolitik.

Momentum berikut kata dia, menandai babak baru bahwa Indonesia, dengan segala keragamannya, bukan hanya peserta forum international melainkan termasuk penentu arah percakapan dunia.

Pidato Prabowo Disambut Tepuk Tangan

Pada sesi Debat lazim di Sidang Majelis lazim ke-80 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), New York, Amerika Serikat, Selasa (23/9/2025) siang sementara setempat, Presiden RI Prabowo Subianto menyampaikan pidatonya yang berjudul Seruan Indonesia untuk Harapan.

Prabowo menyampaikan pidato berikut bersama durasi 19 menit lebih di dalam bhs Inggris, bersama dengan urutan bicara ketiga sesudah Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Dalam pidatonya, Prabowo antara lain berbicara soal isu kemanusiaan yang tidak hanyalah dialami warga Palestina, namun termasuk Indonesia yang dulu merasakan dijajah oleh kolonialisme selama berabad-abad.

“Jika Dewan Keamanan dan Majelis lazim ini menetapkan Indonesia siap mengirimkan 20.000 atau lebih putra-putri kami untuk mempertahankan perdamaian di Gaza. Di Ukraina, di Sudan, Libya, di mana pun perdamaian dijaga,” kata Prabowo dan disambut gemuruh tepuk tangan.

Dia menuturkan disaat ini Indonesia pun terasa salah satu kontributor terbesar untuk pasukan perdamaian PBB. Prabowo menenegaskan Indonesia berkomitmen menjaga perdamaian bukan sekedar bersama dengan kata-kata sedangkan terhitung tindakan nyata.

“Kami adalah salah satu kontributor terbesar pasukan perdamaian PBB. kami yakin antara PBB. Dan kita siap membantu bukan hanyalah dengan kata-kata namun bersama dengan tindakan nyata” jelasnya.

Selain itu, Prabowo mengatakan Indonesia siap menunjukkan pertolongan keuangan untuk misi besar PBB dalam menjaga perdamaian dunia.

“Dan kami tidak hanyalah akan menyumbangkan personel (perdamaian). kita termasuk siap menunjukkan bantuan keuangan untuk menolong misi besar ini,” tutur Prabowo.

Leave a Reply

LatestNews