Mendikdasmen Sebut Siswa Dapat Tugas dari Guru
LatestNews – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti perlihatkan para siswa bakal selamanya diberikan tugas terstruktur oleh guru selama minggu pertama dan terakhir bulan Ramadan. Nantinya, kata dia, para siswa bakal diberikan tugas membaca dan menulis oleh para guru.
“Sehingga, selama mereka studi di rumah itu, ya selamanya tersedia kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan, misalnya, membaca atau menulis atau kesibukan lain. Sehingga tidak murni libur, tetapi pembelajaran di rumah. Tapi tidak tersedia pembelajaran daring, ya. Hanya kesibukan terstruktur yang disampaikan oleh guru,” tahu Mu’ti di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (22/1/2025).
Dia mencontohkan para siswa bakal diminta menulis pengalamannya mudik sementara minggu terakhir bulan Ramadan. Selain itu, kata Mu’ti, siswa beragama Islam termasuk bisa diberikan kesibukan dengan menuliskan khotbah sementara Salat Idul Fitri.
“Jadi nanti tepat libur di minggu pertama Ramadan, sama minggu terakhir itu selamanya tersedia kegiatan. Misalnya tepat mereka mudik, kan bisa saja kan mereka diminta menulis pengalamannya mudik, mampir ke rumah siapa, dan sebagainya,” kata Abdul Mu’ti.
“Kalau dia yang muslim, melaksanakan Shalat Idul Fitri, shalatnya di mana, mengisi khotbahnya apa, kan bisa, itu menjadi bagian. Jadi selamanya bagian dari dia studi kan, bukan full libur yang dia sama sekali tidak tersedia hubungannya dengan kesibukan yang mendukung pembelajaran,” sambung Mendikdasmen.
Mu’ti menjelaskan tak tersedia pembelajaran daring selama bulan Ramadan 2025. Sehingga, dia menyebut pemerintah tak beri tambahan perlindungan pulsa kepada para siswa.
“Enggak, kan bukan libur, kan pembelajaran, menjadi enggak. Karena enggak tersedia pembelajaran online kan, enggak tersedia pembelajaran di luar,” ujar Mu’ti.
Jadwal Pembelajaran Selama Ramadan 2025
Sebelumnya, Pemerintah udah sesuaikan jadwal pembelajaran secara detail selama bulan Ramadhan 2025. Pada awal Ramadan, tepatnya tanggal 27-28 Februari dan juga 3-5 Maret 2025, siswa bakal melaksanakan pembelajaran independen di lingkungan keluarga, tempat ibadah, dan masyarakat. Kegiatan ini dikerjakan cocok dengan penugasan dari sekolah atau madrasah masing-masing.
Selanjutnya, terasa tanggal 6 hingga 25 Maret 2025, kesibukan pembelajaran bakal kembali dikerjakan di sekolah secara normal. Selama periode ini, sekolah selamanya mengintegrasikan kesibukan pembelajaran dengan program-program yang berfungsi untuk menaikkan iman dan takwa, akhlak mulia, kepemimpinan, dan juga kesibukan sosial yang membentuk cii-ciri mulia.
Untuk menyambut Hari Raya Idul Fitri, pemerintah beri tambahan libur dengan terhadap tanggal 26-28 Maret dan juga 2-8 April 2025. Selama masa libur ini, siswa dikehendaki bisa melaksanakan silaturahmi dengan keluarga dan masyarakat untuk menaikkan persaudaraan dan persatuan. Kegiatan pembelajaran bakal kembali diawali terhadap tanggal 9 April 2025.
Kebijakan ini diambil sesudah lewat beragam pertimbangan dan diskusi lintas kementerian, termasuk masukan dari para kiai dan pemuka agama Islam dan juga pengelola pendidikan. Skema ini dinilai lebih produktif dibandingkan dengan opsi libur sebulan penuh yang bisa mengundang periode istirahat yang terlampau panjang.