Mario Dandy dan Kaesang Beda Cara KPK Hadapinya

Mario Dandy dan Kaesang Beda Cara KPK Hadapinya

Mario
Mario Dandy dan Kaesang Beda Cara KPK Hadapinya

LatestNews, Mario Dandy – Mario Dandy kembali menjadi sorotan disaat dibandingkan bersama masalah jet teristimewa Kaesang Pangarep. Publik menilai dua-duanya punya kesamaan masalah gara-gara sama-sama anak pejabat publik.

Namun, Direktur Penyidikan KPK, Asep Guntur Rahayu, menyatakan keduanya punya penanganan yang berbeda.

Asep tekankan bahwa masalah Mario Dandy bermula dari aksi flexing harta kekayaan, yang selanjutnya menyeret ayahnya, Rafael Alun Trisambodo ke penjara atas masalah Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU). Meskipun anak dari penyelenggara negara, Mario tidak mampu dikenakan gratifikasi gara-gara tetap berada di dalam tanggungan keluarganya.

“Mario Dandy ini adalah anak yang tetap tersedia di dalam tanggungan keluarga. Jadi mesti dicatat nih. Anak yang tetap tersedia di dalam tanggungan keluarga. Jadi kalau lihat kartu keluarga, KK itu tersedia kan yang tetap di dalam tanggungan,” menyadari Asep di Gedung KPK, Kamis (19/9/2024).

“Tapi disaat telah berkeluarga dan lain-lain, itu telah punya ini sendiri. Dia (Kaesang) telah punya apa namanya, penghasilan sendiri dan lain-lain. Kalau Mario Dandy, dia tetap sekolah pas itu dan tetap di dalam tanggungan orang tua,” malah Asep.

KPK pun fokus terhadap standing anak di dalam tanggungan orang tua dan penghasilan sendiri di dalam penanganan dugaan gratifikasi jet teristimewa Kaesang.

“Kita dambakan membedah, dambakan memisah apakah ini kemana arahnya. Karena pasti saja juga misalkan saya bersama orang tua saya, pertolongan orang kepada saya itu tidak mesti senantiasa gara-gara orang tua saya.

Siapa Teman Kaesang Inisial Y yang Kasih Tebengan Jet Pribadi ke AS?

Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kaesang Pangarep, mengungkapkan bahwa ia mendapat tumpangan dari seorang rekan berinisial Y untuk bepergian ke Amerika Serikat bersama manfaatkan jet pribadi. Lalu, siapakah sosok Y?

Masyarakat Koalisi Anti Korupsi (MAKI) berharap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk segera memeriksa identitas Y yang bersama sukarela memberikan tumpangan kepada putra bungsu Presiden Jokowi tersebut.

“Teman yang ditumpangi pesawatnya yang disebut Kaesang selanjutnya justru mesti dipanggil dan juga diungkap oleh KPK peranan kejelasan apakah layanan numpang selanjutnya sebagai gratifikasi yang dilarang atau sebaliknya,” kata Boyamin di dalam keterangannya, Rabu (18/9/2024).

Sebelumnya, Boyamin juga melaporkan Kaesang Pangarep gara-gara nikmati layanan jet teristimewa yang dianggap juga gratifikasi. Ia sertakan bukti berbentuk MoU yang pernah ditandatangani oleh kakak Kaesang, Gibran Rakabuming Raka, pas menjabat sebagai Wali Kota Solo.

“Dilarang kalau temannya selanjutnya misalnya punya keperluan bersama kerabatnya Kaesang yakni kakaknya atau bapaknya yang pejabat negara,” menyadari Ketua Umum MAKI.

Dengan kehadiran Kaesang di KPK tanpa melalui undangan resmi, lembaga antirasuah selanjutnya diharapkan berani mengusut apakah layanan mewah yang di terima Kaesang juga di dalam gratifikasi atau bukan.

“Tugas KPK untuk sambut kehadiran Kaesang bersama keberanian untuk menegakkan keadilan. KPK tidak boleh segan apalagi was-was kepada Kaesang untuk ungkap kebenaran berdasar keadilan hukum,” ucap Boyamin.

Teman Kaesang adalah Kunci

Mantan Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Yudhi Purnomo mengapresiasi inisiatif dari Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep yang berkunjung ke KPK mengklarifikasi jet teristimewa ke Amerika Serikat.

Menurut dia, sesudah Kaesang mengaku nebeng pesawat teman, maka rekan dari Kaesang menjadi gerbang pembuka dari tersedia atau tidaknya gratifikasi.

“Teman Kaesang adalah kunci tersedia atau tidaknya dugaan gratifikasi terkait alibi nebeng. Kedatangannya mesti menjadi momentum KPK menuntaskan masalah ini,” kata Yudhi, Rabu (18/9/2024).

Yudhi menilai masalah Kaesang ini terlampau berbelit-belit di KPK, apalagi terkesan maju mundur. Sebab, masalah layanan jet teristimewa yang tadinya ditangani oleh Direktorat Gratifikasi beralih ke Direktorat Pelayanan Laporan dan Pengaduan Masyarakat (PLPM).

Pengakuan Kaesang yang katanya ‘nebeng’ temannya, menurut Yudhi, patut ditelurusi kebenarannya baik secara baik kronologi maupun yuridis.

“Tentu KPK mesti memeriksa kebenarannya bersama memanggil dan mengklarifikasi rekan kaesang, siapa pun dia, terkait nebeng yang mendapat dukungan bersama bukti perumpamaan tersedia percakapan atau bukti lainnya,” tegas Yudhi.

Selain itu, layaknya daftar manifes yang tersedia di jet teristimewa selanjutnya hingga harga yang ditaksirnya juga mesti ditelusuri untuk membawa dampak terang masalah tersebut.

“Adapun pengecekan ini dikerjakan untuk menguji validitas apakah naik pesawat teristimewa selanjutnya tersedia hubungan bersama sosok penyelenggara negara atau tidak terkait dugaan gratifikasi atau hanya pertemanan belaka,” kata eks penyidik KPK itu.

LatestNews